Menyetel celah katup (valve clearance)
merupakan salah satu dari langkah penyetelan awal sebelum menghidupkan
mesin. Hal ini dikarenakan celah katup adalah komponen yang sangat
penting dalam mengatur sistem kerja dari mesin 4 tak. Terkait dengan hal
tersebut ada beberapa alasan mengapa celah katup perlu untuk disetel,
yaitu:
Mengacu pada adanya penyebaran panas (pemuaian), maka pada rocker arm
dan ujung batang katup harus terdapat celah katup. Kalau celah katup
terlalu longgar atau terlalu sempit, maka akan timbul masalah seperti
halnya sebagai berikut:
a. Jika celah katup terlalu sempit, maka katup akan membuka terlalu awal
dan menutup dengan lambat, sehingga dapat mengakibatkan terjadinya
salah pengapian, atau pengapian balik.
b. Jika celahnya terlalu longgar, maka katup akan membuka terlambat dan
menutup terlalu cepat, sehingga dapat menimbulkan suara berisik dan
getaran.
Karena perannya yang penting, maka dalam menyetel celah katup harus
benar, jika tidak maka akan menimbulkan masalah-masalah seperti diatas,
dan tentunya umur dari mesin menjadi lebih pendek. Langsung saja kita
bahas bagaimana cara menyetel celah katup. Sebelum itu, hendaknya anda menyiapkan peralatan yang akan digunakan:
1. Tool box (obeng minus/plus, kunci ring)
2. Kunci busi
3. Kunci T 12
4.
Feeler gauge
5. Majun
6. Buku manual (jika ada)
|
Mekanisme Katup OHV |
Cara Menyetel Celah Katup
Sebelumnya perlu diperhatikan, bahwa tutorial ini dilakukan pada mesin Toyota Kijang 5K dengan mekanisme katup seperti gambar diatas (OHV),
dan FO 1-3-4-2. Namun, anda tidak perlu khawatir jika mobil anda
berbeda jenis, karena tutorial dibawah ini mengajarkan tentang konsep
dasar cara menyetel katup, jadi untuk mesin dan mekanisme katup yang berbeda dapat menyesuaikan.
A. Persiapan
1. Siapkan mesin, alat dan bahan yang diperlukan.
2. Periksalah oli mesin, air radiator dan bahan bakar.
3. Hidupkan mesin untuk pemanasan kurang lebih 5 menit.
4. Membuka cover kepala silinder.
B. Cara Menyetel Celah Katup
1. Putar poros engkol hingga tanda pada puli poros engkol tepat dengan angka 0 pada tutup rantai timing.
2. Menentukan top kompresi silinder 1 atau 4, dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
a) Pada saat memutar poros engkol sambil memperhatikan katup masuk
silinder mana yang bergerak. Lihatlah katup masuk atau push rod katup
masuk pada silinder 1 atau 4 sambil menggerak-gerakkan puli poros engkol.
b) Apabila yang bergerak push rod katup masuk silinder 4 pada saat anda menggerak-gerakkan atau memutar poros
engkol, berarti ketika tanda pada puli tepat dengan tanda 0 : yang
sedang mengalami top kompresi adalah silinder 1. Begitu juga sebaliknya.
3. Menentukan katup-katup yang boleh disetel pada saat top kompresi silinder 1 atau 4. Caranya dengan melihat diagram/tabel proses kerja silinder atau bisa juga dengan menggerak-gerakkan puli poros engkol sambil melihat push rod katup yang tidak bergerak. Push rod yang tidak bergerak maka boleh disetel.
4. Setel celah katup sesuai spesifikasi. Penyetelan dilakukan dengan cara:
a) Mengendorkan mur 12 menggunakan kunci ring 12.
b) Menempatkan atau memasukkan feeler gauge ke dalam celah antara rocker arm dengan batang katup.
c) Melakukan penyetelan dengan mengubah (mengencangkan/mengendorkan) baut penyetel dengan obeng.
d) Setelah celah katup telah benar/sesuai, kencangkan mur penahan sambil
menahan baut penyetel agar tidak bergerak. Lalu cek kembali celah katup
dengan merasakan tarikan/gesekan dari feeler gauge. Ulangi cara tersebut jika belum menemukan kesesuaian.
5. Putar poros engkol 1 putaran (360°) sehingga tanda pada puli bertepatan dengan tanda 0 pada tutup rantai timing.
6. Menyetel celah katup untuk katup-katup yang belum disetel sesuai spesifikasi.
7. Coba hidupkan mesin, apakah sudah halus atau belum? Ditandai jika mesin hidup berarti berhasil
8. Menutup kembali kepala silinder, lalu memasang komponen lainnya.
9. Bersihan objek kerja, alat, dan juga tempat kerja.
Kesalahan yang Sering Terjadi
1. Salah menentukan top kompresi silinder.
2. Salah menentukan katup yang boleh disetel.
3. Salah dalam menggunakan feeler gauge.